Jumat, 25 Januari 2013

Soal



TUGAS  SUMBER DAYA MANUSIA           


http://syarif89.files.wordpress.com/2012/04/logo_gunadarma.jpg





  




 

Nama       :   Nisma Wati
NPM         :   15211191
Kelas       :   2EA27


UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
                                      2013

1.       Mengapa MSDM semakin penting padahal alat-alat canggih semakin banyak ? uraikan jawaban anda ?
Jawab :
Karena manajemen sumber daya manusia dapat mengikuti perkembangan zaman dan karena manajemen sumber daya manusia dapat dtitingkatkan kualitas kerjanya melalui pendidikan dan pelatihan kerja sedangkan dengan mesin-mesin canggih yang seiring dengan perubahan teknologi yang semakin cepat, mesin-mesin canggih itupun menjadi cepat usang dan tidak bisa ditingkatkan kualitas kerjanya.
2.       Kenapa istilah MSDM lebih populer daripada manajemen personalia?
Jawab :
Merupakan bagian yang dianggap sebagai suatu gerakan yang mencerminkan pengakuan adanya peranan vital dan menunjukan pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi.
3.       Mengapa waskat sangat berperan dalam mewujudkan tujuan ?
Jawab :
Karena waskat merupakan tindakan nyata yang paling efektif dalam mewujudkan kedisplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus berperan aktif dan langsung mengawasi perilaku,moral dan prestasi kerja bawahannya. Waskat sangat efektif untuk merangsang kedisiplinan dan moral kerja pegawai karena mendapat pengawasan langsung dari atasannya.
4.       Berikan beberapa alasan kenapa karyawan didalam kota besar alat-alat motivasinya lebih banyak dari karyawan dikota kecil ?
Jawab :
           Karena dikota besar tuntutan dan saingan dari lingkungan perusahaan tersebut semakin banyak sehingga butuh motiasi lebih untuk bekerja.
           Sedangkan dikota kecil saingan dari perusahaan tersebut mungkin masih sedikit dan juga perkembangan teknologinya tidak sebanding seperti dikota besar.
5.       Apa saja persamaan dan perbedaan pemberian motivasi dengan insentif?
Jawab :
Persamaan adalah pemberian motivasi dengan insentif sama sama mendorong pegawai untuk bekerja secara optimal sesuai kemampuan.
 Perbedaannya adalah pemberian motivasi sebatas dengan memberikan suatu gagasan yang mampu mendorong kinerja dari pegawai tersebut,berbeda dengan insentif yang ditunjang dengan pemberian uang lebih untuk mendorong semangat kerja yang optimal dari pegawai.
6.       Apa persamaan dan perbedaan pemberian insentif dengan benefit ?
Jawab :
Dilihat dari segi pemberiannya insentif dengan benefit berbeda karena insentif merupakan kompensasi langsung dan benefit merupakan kompensasi tidak langsung. Persamaannya ialah insentif dengan benefit sama-sama merupakan pengeluaran perusahaan yang ditujukan untuk pegawai, sedangkan perbedaannya ialah insentif berkaitan langsung dengan prestasi kerja sedangkan benefit tidak.
7.       Dimana letak perbedaan pemberian motivasi dengan benefit ?
Jawab :
Pemberian motivasi dapat dikatakan secara langsung diberikan untuk pegawai dalam bentuk gagasan atau kalimat-kalimat pendorong semangat kinerja pegawai,sedangkan benefit dalam segi pemberiannya dengan obyek yang berbentuk uang.
8.       Apa sasaran pemberian insentif bagi karyawan ?
Jawab :
Meningkatkan kinerja karyawan agar bekerja dengan kinerja kerja yang optimal sesuai dengan kemampuannya serta memenuhi kebutuhan pegawai yang bersangkutan dan keluarganya.
9.       Jelaskan perbedaan antara MSDM dengan Manajemen personalia ?
Jawab :
Berbeda dari ruang lingkup dan tingkatannya, MSDM mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber saya manusia sedangkan manajemen personalia lebih banyak berkaitan dengan sumber daya manusia yang berada dalam perusahaan yang umum dikenal sebagai sector modern itu.
10.   Mengapa pengadaan (procurement) adalah hal yang penting dan sulit ?
Jawab :
pengadaan karyawan sangat sulit dan rumit diakibatkan oleh keinginan perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan berkompeten serta penempatan karyawan yang sesuai dengan keahliannya. Agar gairah kerja dan kedisiplinannya akan lebih baik serta efektif menunjang terwujudnya tujuan perusahaan.
11.   Kenapa masalah pengadaan dapat dikatakan merupakan cermin utama keberhasilan MSDM, berikan alasannya ?
Jawab :
Karena karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi perusahaan. Karyawan bukan mesin, uang, dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya oleh perusahaan.
12.   Bagaimana proses pengadaan karyawan yang baik ?
Jawab :
Ø  Menentukan dasar perekrutan ( batas usia, pendidikan,jenis kelamin dll dan jabatan yang akan dijabatnya)
Ø  Penentuan sumber sumber perekrutan ( internal (dalam perusahaan) dan eksternal (diluar perusahaan))
13.   Apa saja pokok-pokok bahasan utama dalam pengadaan karyawan ?
Jawab :
Pokok bahasan utama pada fungsi pengadaan adalah proses dimana penarikan, seleksi dan penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang yang efektif dan efisien membantu tercapainya suatu tujuan perusahaan.

14.   Jelaskan mengapa seleksi penerimaan pegawai baru sangat penting ?
Jawab :
Pada dasarnya seleksi dilakukan untuk memberikan masukan bagi perusahaan dalam rangka mendapat karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Ada dan tidaknya pegawai yang memenuhi tuntutan organisasi sangat tergantung pada cermat tidaknya proses seleksi itu dilakukan.
15.   Kenapa test psikologi penting dalam seleksi penerimaan karyawan ?
Jawab :
Karena test psikologi dilakukan agar mengetahui sikap moral dan perilaku psikologi pelamar dalam menghadapi tuntutan kerja yang sangat berat sehingga mampu bekerja dengan optimal dibawah tekanan.
16.   Apakah pedoman yang dilakukan dalam pelaksanaan seleksi ?
Jawab :
 Spesifikasi pekerjaan merupakan pedoman dan dasar yang dilakukan dalam proses pelaksaan seleksi untuk mendapatkan pegawai baru
17.   Jelaskan korelasi seleksi dengan penempatan karyawan ?
Jawab :
Seleksi merupakan suatu proses yang diadakan untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dan berkompeten sesuai kebutuhan perusahaan sedangkan penempatan karyawan dapat berupa mutasi kerja yang ditujukan agar karyawan mampu meningkatkan kualitan kerjanya.
18.   Apa saja manfaat dilakukannya orientasi pegawai baru?
Jawab :
Memperkenalkan pegawai baru dengan perusahaan sebagai organisasi, menanamkan dalam diri pegawai bahwa ia turut berperan aktif dalam perusahaan dan memperkenalkan ruang lingkup kerja pegawai tersebut.
19.   Jelaskan pengertian induksi untuk karyawan baru ?
Jawab :
Proses memperkenalkan karyawan baru dengan ruang lingkup kerjanya yang akan ia tempati. Dengan tujuan agar pegawai tersebut mampu menyesuaikan diri dengan ruang lingkup kerjanya yang baru.
20.   Bagaimana pengaruh job specification terhadap jumlah lamaran yang diterima suatu perusahaan?
Jawab :
Dengan adanya job specification yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan perusahaan dalam menerima atau menyeleksi jumlah lamaran yang diterima perusahaan, maka lamaran yang akan diseleksi dan diproses untuk ke tahap selanjutnya yaitu yang sesuai dengan job specification perusahaan tersebut yang telah dibuat.

TUGAS SOFTSKILL EKONOMI KOPERASI TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI



TUGAS SOFTSKILL EKONOMI KOPERASI
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI





logo_gunadarma1.jpg


Nama     : Nisma wati
Kelas       : 2EA27
NPM       : 15211191

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2013
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianNya kepada saya,sehingga saya dapat menjalankan kewajiban saya dalam menyelesaikan Tugas Makalah Tentang Tata cara Pendirian Koperasi
Saya mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan semangat dan motivasi agar saya dapat menjalankan tugas ini dengan baik.Dan juga untuk teman-teman yang selalu memberikan dorongan kepada saya.
Dalam makalah ini ,saya akan menjelaskan Tata cara pendirian sebuah koperasi yang berbadan hukum
Saya berharap agar para pembaca dapat mengambil pelajaran dari makalah yang saya buat ini,serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Jika terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini ,saya selaku penulis memohon maaf ,karena saya hanya manusia biasa yang bisa khilaf dan lupa.
Oleh karena itu,untuk menyempurnakan makalah ini,saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian yang mungkin akan saya perbaiki pada tugas-tugas saya yang akan datang.




Jakarta,26 Januari 2013



Penulis
Lilis Napisah



Daftar Isi

BAB I  DASAR PENDIRIAN KOPERASI                                                                                    1
            I.1AKTA PENDIRIAN KOPERASI                                                                                    1
            I.2ANGGARAN DASAR
                                    Pasal 1                                                                                                             2
                                    Pasal 2                                                                                                             2
                                    Pasal 3                                                                                                             2
                                    Pasal 4                                                                                                             2
                                    Pasal 5                                                                                                             3
                                    Pasal 6                                                                                                             3
                                    Pasal 7                                                                                                             3
                                    Pasal 8                                                                         `                                   4
                                    Pasal 9                                                             `                                               4
                                    Pasal 10                                                                       `                                   4
                                    Pasal 11                                                                       `                                   4
                                    Pasal 12                                                                       `                                   5
                                    Pasal 13                                                                       `                                   6
                                    Pasal 14                                                                       `                                   6
                                    Pasal 15                                                                       `                                   6
                                    Pasal 16                                                                       `                                   7
                                    Pasal 17                                                                       `                                   7
                                    Pasal 18                                                                       `                                   8
                                    Pasal 19                                                                       `                                   9
                                    Pasal 20                                                                       `                                   9
                                    Pasal 21                                                                       `                                   9
                                    Pasal 22                                                                       `                                   11
                                    Pasal 23                                                                       `                                   12
                                    Pasal 24                                                                       `                                   12
                                    Pasal 25                                                                       `                                   13
                                    Pasal 26                                                                       `                                   13
                                    Pasal 27                                                                       `                                   13
                                    Pasal 28                                                                       `                                   14
                                    Pasal 29                                                                       `                                   14
                                    Pasal 30                                                                       `                                   14
                                    Pasal 31                                                                       `                                   15
                                    Pasal 32                                                                       `                                   15
                                    Pasal 33                                                                       `                                   15
                                    Pasal 34                                                                       `                                   15
                                    Pasal 35                                                                       `                                   16
                                    Pasal 36                                                                       `                                   16
                                    Pasal 37                                                                       `                                   17
                                    Pasal 38                                                                       `                                   17
                                    Pasal 39                                                                       `                                   17
                                    Pasal 40                                                                       `                                   18
                                    Pasal 41                                                                       `                                   18
                                    Pasal 42                                                                       `                                   18
                                    Pasal 43                                                                       `                                   19
                                    Pasal 44                                                                       `                                   19
                                    Pasal 45                                                                       `                                   19
                                    Pasal 46                                                                       `                                   20
                                    Pasal 47                                                                       `                                   20

BAB II PROSEDUR MEMBADAN HUKUMKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
            Neraca awal koperasi                                                                                                  23
            Program kerja koperasi                                                                                                24
            Daftar Pendiri koperasi                                                                                               25
            Daftar Anggota Koperasi                                                                                            26
            Notulen Rapat Pembentukan Koperasi                                                                       27