Perilaku Konsumen # Tulisan 1
Nama : Nisma
Wati
NPM : 15211191
Kelas : 3EA27
Dosen : Tomy Adi Sumiarso , SE
Dosen : Tomy Adi Sumiarso , SE
1. Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Segmentasi memiliki peran penting, dimana perusahaan
dapat membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan,
karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau
bauran pemasaran terpisah. Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi
pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:
·
Pasar lebih mudah dibedakan
·
Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik
·
Produk lebih responsif terhadap kebutuhan pasar
·
Dapat Menganalisa pasar lebih mudah
·
Menemukan peluang setelah menganalisis pasar
·
Mengetahui pergeseran-pergeseran yang terjadi di dalam
segmennya
·
Dapat menentukan strategi komunikasi yang efektif dan
efisien
A.
Segmen Pasar
1)
Segmentasi pasar dan Kepuasan konsumen
Definisi Segmentasi Pasar Swastha
& Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi
pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan - satuan pasar yang
bersifat homogen. Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel
(1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke
dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Di lain pihak Pride & Ferrel
(1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar
keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang
secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Ada lagi pendapat Swastha
& Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi
pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi banyaknya
perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel
tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat
dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan
dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi
perusahaan dalam jangka panjang .
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar yaitu :
·
Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
·
Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan
pasar.
·
Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
·
Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang
tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih
besar.
·
Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa
atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini,
sebagai berikut:
·
Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
·
Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
·
Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling
besar.
·
Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan
pasar sasaran.
Sekalipun tindakan
segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung
sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan
segmentasi itu sendiri, antara lain:
·
Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses
produksi lebih pendek.
·
Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan
banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
·
Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media
tidak menyediakan diskon.
·
Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Melakukan Segmentasi Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha
mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki
sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara
atau pelayanan yang berbeda. Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan,
nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
·
Variabel-Variabel Segmentasi Sebagaimana diketahui bahwa konsumen
memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan
segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan
lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu
dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar
adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis
variabel segmentasi sebagai berikut:
a)
Segmentasi Geografi Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit
geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah,
daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian
kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
b) Segmentasi
Demografi Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk
ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi
pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga
seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan
satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja
dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan,
jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan, misalnya: Jawa, Madura, Bali,
Manado, Cina dan sebagainya.
c)
Segmentasi Psikografi Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan:
·
Status sosial misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan
elite, golongan menengah, golongan rendah.
·
Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat,
mewah dan sebagainya.
·
Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu
produk.
·
Segmentasi Tingkah Laku Segmentasi tingkah laku mengelompokkan
pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka
terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku
merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):
·
Manfaat yang dicari Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah
mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk.
Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam
kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang
mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk
memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek
utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan
merek yang memberikan manfaat tersebut.
·
Status Pengguna Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan
pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan
pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular
mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
·
Tingkat Pemakaian Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi
kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali
hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang
tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama
banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut
tingkat pembelian dari produk spesifik.
·
Status Loyalitas Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan
berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan
perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat
loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli
satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau lebih
dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek
lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka
mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang
diobral. Contoh konkret dari Segmentasi Pasar (dalam hal ini berkaitan dengan
segmentasi pasar berdasarkan Demografi) yaitu di daerah pantai banyak dijual
kaus oblong, perlengkapan renang seperti ban misalnya, dsb. Dan di daerah
perkotaan banyak terdapat mal, dimana barang-barang yang ditawarkan disesuaikan
dengan kondisi konsumen-konsumen perkotaan.
Kepuasan konsumen
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya. Macam-macam atau jenis kepuasan konsumen . Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
1) Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang
diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat
perut kita menjadi kenyang.
2) Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan
yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan
bangga karena mendapat pelayanan yang istimewa seperti tinggal dirumah yang
mewah. Pengelompokan inilah yang sering
kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi ini mutlak dilakukan
secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :
·
Letak
geografis
·
volume
pembelian demografis
·
produk yang
dibeli
·
sesuai
kebutuhan Anda
2) Segmentasi
dan Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk
menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari
laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil
kinerja perseroan.
3) Penggunaan segmentasi dalam strategi
pemasaran
Faktor penting lain yang harus diperhitungkan ketika mengembangkan
strategi pemasaran untuk konsumen adalah "segmentasi pasar".
Segmentasi pasar berarti membagi pelanggan potensial perusahaan ke dalam
berbagai segmen atau kelompok (misalnya, berdasarkan usia, jenis kelamin,
agama, lokasi, dll) dan kemudian memfokuskan strategi pemasaran pada satu atau
lebih kelompok-kelompok. Bila menggunakan segmentasi pasar, penting untuk
menentukan apa faktor-faktor yang akan dipertimbangkan. Faktor-faktor yang
disebut variabel segmentasi. Variabel segmentasi perlu berhubungan dengan
kebutuhan, penggunaan, atau perilaku terhadap produk atau jasa. Sebagai contoh,
produsen gitar akustik akan paling mungkin segmen pasar berdasarkan usia,
yaitu, strategi pemasaran mereka akan dirancang untuk menarik dan mempengaruhi
remaja.
Sumber daya dan kemampuan perusahaan untuk menentukan jumlah dan ukuran segmen pasar yang mereka dapat berharap untuk menarik dengan strategi pemasaran mereka. Jenis produk dan layanan, serta variasi dalam kebutuhan pelanggan mereka, akan memainkan peran dalam ukuran dan jumlah segmen pasar yang ditargetkan. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar konsumen tertentu. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar konsumen tertentu.
Sumber daya dan kemampuan perusahaan untuk menentukan jumlah dan ukuran segmen pasar yang mereka dapat berharap untuk menarik dengan strategi pemasaran mereka. Jenis produk dan layanan, serta variasi dalam kebutuhan pelanggan mereka, akan memainkan peran dalam ukuran dan jumlah segmen pasar yang ditargetkan. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar konsumen tertentu. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar konsumen tertentu.
Segmentasi pasar merupakan tindakan untuk mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan bauran pemasaran yang tersendiri. Pada penelitian ini basis segmentasi yang digunakan adalah gaya hidup yang dapat mempengaruhi bauran pemasaran dan preferensi terhadap bauran pemasaran dari E-Commerce. Ini berarti basis segmentasi ini dilihat dari perilaku mereka terhadap bauran pemasaran. Dengan kesamaan karakteristik perilaku yang berpengaruh terhadap bauran pemasaran ini diharapkan setiap segmen yang terbentuk dapat didekati dengan penawaran yang tepat sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dari masing-masing segmen.
Dari
kedelapan elemen bauran pemasaran yang digunakan terdapat 6 elemen yang
signifikan dalam membedakan antar segmen, yaitu :
- produk
- promosi
- bukti fisik
- komunitas
- proses
- harga.
Dua yang lain
yaitu tempat dan perubahan ternyata untuk tingkat kepercayaan 95% tidak dapat
digunakan untuk membedakan segmen. Ini berarti setiap segmen mempunyai
preferensi bauran pemasaran yang sama terhadap kedua elemen tersebut.
B. Rencana Perubahan
1)
Analisis konsumen dan
Kebijaksanaan Sosial
Anlisis Konsumen
Analisis konsumen berguna untuk
melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1. Analisis
Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi
keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun
stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang
dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa,
brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu
dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi
kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian
mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari
keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia
keluarkan.
4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk
membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian
menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu
jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa
tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy
analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy
development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan
kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan
kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan
pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
1. Penelitian
dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
2. Orientasi
nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial
tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan
politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
2)
Perubahan Struktur Pasar Konsumen
Struktur
Pasar Konsumen : Persaingan Sempurna,
Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli:
·
Pasar Persaingan Sempurna adalah Jenis pasar persaingan sempurna terjadi
ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang
sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah
seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Sifat-sifat pasar persaingan
sempurna :
v Jumlah
penjual dan pembeli banyak
v Barang yang
dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
v Penjual
bersifat pengambil harga (price taker)
v Harga
ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
v Posisi tawar
konsumen kuat
v Sulit
memperoleh keuntungan di atas rata-rata
v Sensitif
terhadap perubahan harga
v Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
·
Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi
manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis,
namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu
dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi
goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
v Untuk unggul
diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
v Mirip dengan
pasar persaingan sempurna
v Brand yang
menjadi ciri khas produk berbeda-beda
v Produsen
atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
v Relatif
mudah keluar masuk pasar
·
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk
persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu
wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di
Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar
oligopoli :
v Harga produk
yang dijual relatif sama
v Pembedaan
produk yang unggul merupakan kunci sukse
v Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya
yang besa
v Perubahan
harga akan diikuti perusahaan lain
·
Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam
pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti
microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api
(perumka), dan lain sebagainya.
Sifat-sifat pasar monopoli :
v Hanya terdapat
satu penjual atau produsen
v Harga dan
jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar