Perilaku Konsumen # Tulisan 2
Nama : Nisma Wati
NPM :
15211191
Kelas : 3EA27
DOSEN : Tomy Adi Sumiarso,SE
DOSEN : Tomy Adi Sumiarso,SE
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Gunadarma
2013
2. Pembelian
A. Proses Keputusan Membeli
Proses pembelian bermula dari
mengenali kebutuhan.kebutuhan dapat dipicu oleh stimulus internal pada saat
kebutuhan normal seperti perasaan lapar, haus, dsb. Dari pengalaman yang pernah
terjadi, orang dapat mempelajari cara mengatasi kebutuhan-kebutuhan dan mencari
jalan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Kebutuhan juga dapat dipicu oleh
stimulus eksternal seperti contoh iklan. Iklan yang menawarkan suatu produk
atau jasa dapat menjadikan seseorang menyadari kebutuhannya.
Menurut Kotler ( 2000 : 168 )
membedakan 5 peran yang dapat dimainkan setiap individi didalam keputusan pembelian :
a. Pencetus : Seorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk dan jasa.
· C. Pengambil keputusan : Seseorang yang memutuskan setiap komponen dari suatu
d. Pembeli : Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
·e. Pemakai : Seseorang yang mengkonsumsi atau mengunakan produk
atau jasa yang bersangkutan.
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang dinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat berasal dari rangsangan internal atau eksternal. Biasanya keputusan pembelian konsumen akan menetapkan untuk membeli merk yang paling diminati. Ada dua factor yang dapat muncul diantara tujuan pembelian dan keputusan untuk membeli. Yang pertama adalah pengaruh atau sikap pihak lain terhadap pilihan konsumen. Yang kedua adalah faktor situasi yang tidak terduga. Konsumen menetapkan tujuan pembelian berdasarkan bebebrapa factor seperti pendapatan keluarga, harga yang terjangkau dan manfaat yang akan diperoleh. Jika ada situasi yang tidak terduga seperti pemutusan hubungan kerja, akan dapat mengubah bahkan membatalkan keputusan pembelian.
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang dinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat berasal dari rangsangan internal atau eksternal. Biasanya keputusan pembelian konsumen akan menetapkan untuk membeli merk yang paling diminati. Ada dua factor yang dapat muncul diantara tujuan pembelian dan keputusan untuk membeli. Yang pertama adalah pengaruh atau sikap pihak lain terhadap pilihan konsumen. Yang kedua adalah faktor situasi yang tidak terduga. Konsumen menetapkan tujuan pembelian berdasarkan bebebrapa factor seperti pendapatan keluarga, harga yang terjangkau dan manfaat yang akan diperoleh. Jika ada situasi yang tidak terduga seperti pemutusan hubungan kerja, akan dapat mengubah bahkan membatalkan keputusan pembelian.
Pada tahapan keputusan pembelian, konsumen dipengaruhi oleh dua faktor utama terdapat diantara niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu:
1) Sikap orang lain, yaitu sejauh mana sikap orang lain
mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal.
Pertama, intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai
calon konsumen. Kedua, motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain
(Fisbhein, dalam Kotler 2003:227). Semakin gencar sikap negatif orang
lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka konsumen akan
semakin mengubah niat pembeliannya. Keadaan preferensi sebaliknya juga
berlaku, preferensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat jika orang
yang ia sukai juga sangat menyukai merek yang sama.
2) Faktor yang kedua adalah faktor situasi yang tidak
terantisipasi yang dapat mengurangi niat pembelian konsumen. Contohnya,
konsumen mungkin akan kehilangan niat pembeliannya ketika ia kehilangan
pekerjaannya atau adanya kebutuhan yang lebih mendesak pada saat yang tidak
terduga sebelumnya.
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang dipikirkan ( Raymond, dalam Kotler 2003:228). Seperti jumlah uang yang akan dikeluarkan, ketidakpastian atribut dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Dalam hal ini, pemasar harus memahami faktor-faktor yang menimbulkan perasaan dalam diri konsumen akan adanya risiko dan memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi risiko yang dipikirkan konsumen.
B.
Memilih
Alternatif Terbaik
Konsumen membentuk penilaian atas produk terutama
berdasarkan kesadaran dan rasio. Beberapa konsep dasar untuk memahami proses
evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen
mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang setiap
produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam
memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen memiliki
sikap yang berbeda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan
penting.
Cara konsumen memproses informasi
untuk sapmpai pada pemilihan merk disebut evaluasi alternative. Ada beberapa
konsep dasar proses evaluai konsumen:
a. Setiap konsumen berusaha untuk memenuhi beberapa kebutuhan dan mencari
manfaat tertentu yang dapat diperolehdengan membeli produk atau jasa.
b.
Konsumen akan memperhatikan tingkat perbedaan pada setiap keunggulan sifat
produk.
c.
Konsumen berkemungkinan untuk mengembangkan ketetapan rasa percaya pada
suatu merk dengan merinci setiap keunggulannya. Pengembangan kepercayaan pada
merk tertentu ini kemudian dikenal dengan citra merk.
C.
Memilih
Sumber – Sumber Pembelian
Konsumen secara disadari atau
tidak akan mencari informasi. Jika motivasinya kuat dan produk yang
sesuaidengan kebutuhan dan harganya yang terjangkau, mungkin ia akan membelinya.
Jika tidak barangkali konsumen hanya dapat mengingat kebutuhan tersebut atau
mencari informasi sebatas yang berkaitan dengan kebutuhannya.
Jumlah pencarian yang
dilakukan akan sangat ditentukan oleh kuatnya dorongan motivasi, jumlah
informasi awal yang didapat, dan kemudahan dalam memperoleh lebih banyak
informasi dan kepuasan yang didapat dari pencarian.
Secara umum,
konsumen mendapatkan sebagian informasi tentang sebuah produk melalui sumber
komersial-yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun, informasi yang
paling efektif berasal dari sumber pribadi. Tiap-tiap informasi komersial
menjalankan perannya sebagai pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan
fungsi legitimasi atau evaluasi. Melalui sebuah aktivitas pengumpulan
informasi, konsumen dapat mempelajari merek-merek yang bersaing beserta
fitur-fitur yang dimiliki oleh setiap merek sebelum memutuskan untuk membeli
merek yang mana.
Konsumen dapat memperoleh
informasi dari berbagai sumber yang meliputi:
1. Sumber Individu : keluarga, kawan, tetangga, kerabat.
2. Sumber Komersial : iklan, wiraniaga,penyalur,
kemasan, pameran
3. Sumber Umum : media massa, lembaga konsumen
4. Sumber Pengalaman : penggunaan produk,pemilikan produk, pengujian produk.
Pengaruh hubungan
sumber-sumber informasitersebut terhadap pembeli bervariasi.pada umunya, porsi
informasi terbesar yang diperoleh konsumen berasal dari sumber komersial yang
dikendalikan oleh produsen atau pemasar. Sedangkan pada pembelian jasa, sumber individu
merupakan sumber yang paling efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar